Powered By Blogger

MUSIC MONOCROME

MUSIC MONOCROME

UCAPAN DAN EJAAN



UCAPAN DAN EJAAN



 

A.Ucapan
Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional yang kita sebagai warga negara indonesia wajib bisa dan menggunakannya dalam formal maupun nonformal, tetapi sebagian besar warna Negara Indonesia menggunakannya sebagai bahasa kedua,hal ini diakibatkan karena kebiasaan dengan bahas local atau daerah yang mereka tempati sejak kecil dan sudah merekat erat. hal ini dapat sangat berpengaruh kepada semua aspek ketatabahasaan, ciri yang paling jelas yaitu dalam hal pengucapan kata yang terkadang bercampur dengan bahasa lain yang kita kuasai.

B.Ejaan
1. Pengantar
Pada tahun 1901 diadakan pembakuan ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan mereka yang dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam sebuah buku. Dalam kitab itu dimuat sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.
Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah jadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan Kitab Logat Melajoe, van Ophuijsen kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.
Ejaan ini akhirnya digantikan oleh Ejaan Republik pada 17 Maret 1947. Ejaan Republik (edjaan republik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh. Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972 Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.

2.Penulisan Huruf
a.Penulisan Huruf Kapital
Sudah kita ketahui sebelumnya  huruf kapital dalam sebuah kalimat sangat penting perannya  contohnya dalam penggunaan kata ganti orang, menulisan awal kalimat, nama daerah, nama orang, kitap suci dll. Di sini saya akan memberikan contoh penggunaan huruf kapitasl dalam sebuah kalimat

Ø  Dalam menggunakan kata ganti Tuhan sepert Dia, engkau
Contoh  :
Dia yang tidak pernah tidur dan selalu menyayangi hamba-nya
Engkau adalah penguasa seluruh jagat raya ini

Ø  Dalam menggunakan kata ganti gelar kehormatan,keturunan
Contoh :
Haji Sulaiman Sukip
Nabi Adam
Diajeng Kusuma Wardani

Ø  Dalam menulis nama jabatan
Contoh :
Walikota Depok
Kapten Patimura
Direktur PT. Indo Farma

Ø  Nama diri dan lembaga yang terdiri dari beberapa huruf
Contoh :
Muhammad Budi Santoso, Joyo Sunjoyo

Ø  Nama lembaga
Contoh :
Lembaga Sandi Negara
Komisi Pemberantasan Kosupsi

b.Huruf Besar Dan Huruf Kapital
Seperti halnya nama Lembaga, judul buku atau karangan kata-katanya harus diawali dengan huruf kapital. Kecuali yang berupa kata tugas, berbeda dengan nama lembaga,judul buku atau nama koran,harus di tulis dengan huruf tebal,apalgi ditulis dengan tangan kata-kata yang merupakan judul buku ini harus di beri garis bawah:

Ø  Penulisan Nama Buku atau Judul Artikel
Contoh:           Buku Pintar Berbahasa Indonesia
Sinbad Laksamana Laut

Ø  Judul naskah buku atau naskah yang di tulis menggunakan huruf Miring
Contoh :          Buku Pintar Berbahasa Indonesia, Sinbad Laksamana Laut

3. Penulisan Partikel dan Awalan
Penulisan Partikel dan Awalan yang sesuai dengan EYD perlu di perhaikan penulisan kata atau partikel yang di rangkaikan dan yg tidak di rangkaikan
Ø  Kata awalan yang harus di tulis serangkai yaitu adi-
Contoh : adijaya, adibusana
Ø  Kata ‘antara’ ditulis terpisah sedangkan kata ‘antar’ ditulis serangkai
Contoh: antar negara, antar kota
Ø  Kata ‘maha’ apabila dirangkai tululis serangkai
Contoh : Mahabijaksana, mahatahu, mahakuasa
Ø  Kata ’pra’, ‘pasca’ ditulis serangkai
Contoh : pascasarjana, prahara
Ø  Kata ‘anti, ‘non’ ,’non’, ‘sub’,’poli’,’ultra’ ditulis serangkai
Contoh : antiradikal, nonformal, subunit, ultralebar
Ø  Gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran di tulis serangkai
Contoh : ketidakmampuan, kelemahan
Ø  Kata yang harus ditlis serangkai adalah
Contoh : setidaknya,mungkinkah,bigaimana

4.Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang haus di tulis dengan angka ada pula yang harus di tulis dengan huruf, bilangan yang menunjukan tangal,tahun,bulan atau nomer h=rumah harus di tulis dengan angka contohnya ‘Kami telah menyumbangkan 250 kotak mie instan, 125 lembar selimut, dan uang sebesar Rp1.500.000 kepada korban bencana alam di Aceh.

Jumlah yang menunjuka jumlah dari satu sampai sembilan ditulis dengan huruf seperti “Korban tsunami Aceh dan sekitarnya mencapai lebih dari lima ribu orang” kecuali yang di tulis dala tabel dan grafik menggunakan angka karena untuk memperjelas  pembaca adlam memahami

5.Tanda Baca
Ø  Tanda titik (.), di gunakan untuk menandai berakhirnya kalimat
Contohnya :
Tomo Bermain futsal kemarin.
Tama memasak makanan yang sangat lezat.

Ø  Tanda koma (,) digunakan untuk menandai adanya jeda
Contoh :
Indonesia ini sudah maju, tetapi rakyatnya tidak mendukung kemajuan itu
Meskipun terjatuh, Andi tetap berusaha demi mencapai cita-citanya

Ø  Titik koma(;) digunakan untuk memisahkan kalimat yang sejenis dan setara
Contoh : Aku mempunyai motor berwarna merah ; Adik mempunyai motor berwarna biru

Digunakan untuk membatasi bagian kalimat yang mengandung koma
Contih : Aku mempunyai motor,kulkas, dan televisi ; sedang Adik bermain mempunyai raket, computer, dan kasur

Ø  Titikdua(:)
Di pakai di akhir dari suatu pernyataan yang diikuti dengan penjelasan dan rincian
Contoh :
Nama Makanan : Nasi Goreng, Seafood

Ø  Tanda petik(“__“)
Tanda petik dalam sebuah tulisan biasanya dicetak dengan huruf miring
Contoh :
Lisa tolong tetap disini !”

Ø  Tanda Hubung(-):
tanda yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang diulang,
Contoh:
Berkeping-keping
Terjatuh-jatuh                        

Digunakan untuk huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan,
Contoh:
Ulang tahun ke-67
Abad ke-19

Digunakan juga untuk membatasi tanggal, bulan dan tahun apabila semuanya ditulis angka,
Contoh:
Depok, 23-12-1999
Jakarta, 17-08-1945

Digunakan untuk menghubungkan awalan dan akhiran tanda baca dalam bahasa asing,
Contoh:
Di-kick
Di-burn

6.Tanda baca lain
Tanda baca lain ada beberaoa macam contohnya tanya(?), tanda seru(!), tanda kurung buka (),jurung siku([]), tanda  garis miring ,dan tanda penyingkat (‘)

Contoh:
penggunaan tanda tanya : Mungkinkah aku akan menjadi orang yang berhasil ?
penggunaan tanda seru : Kamu harus cepat bertindak !
penggunaan tanda kurung : ini ada dalam hal (1) . (2) yang menyangkut tengtangmu
penggunaan tanda siku : Roni men[j]erit ketika ada kecoa yang lewat di depannya
penggunaan garis miring : Jl. Cening Ampe F9/01
penggunaan tanda penyingkat :  Aku pasti ‘kan menolongmu  (‘kan: akan)








Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.