05 Nov 2008 -
UCAPAN DAN EJAAN
A.Ucapan
Bahasa indonesia merupakan bahasa
nasional yang kita sebagai warga negara indonesia wajib bisa dan menggunakannya
dalam formal maupun nonformal, tetapi sebagian besar warna Negara Indonesia
menggunakannya sebagai bahasa kedua,hal ini diakibatkan karena kebiasaan dengan
bahas local atau daerah yang mereka tempati sejak kecil dan sudah merekat erat.
hal ini dapat sangat berpengaruh kepada semua aspek ketatabahasaan, ciri yang
paling jelas yaitu dalam hal pengucapan kata yang terkadang bercampur dengan
bahasa lain yang kita kuasai.
B.Ejaan
1. Pengantar
Pada
tahun 1901
diadakan pembakuan ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh
Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan
mereka yang dikenal dengan Ejaan Van
Ophuijsen ditulis dalam sebuah buku. Dalam kitab itu dimuat sistem ejaan Latin
untuk bahasa Melayu
di Indonesia.
Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa
berkebangsaan Belanda.
Ia pernah jadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi,
Sumatera
Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah
menerbitkan Kitab Logat Melajoe, van Ophuijsen kemudian menerbitkan Maleische
Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan
judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu
di Indonesia.
Ejaan ini akhirnya digantikan oleh Ejaan
Republik pada 17 Maret 1947. Ejaan Republik
(edjaan republik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa
Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret
1947. Ejaan ini kemudian
juga disebut dengan nama edjaan Soewandi,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.Ejaan Soewandi ini berlaku sampai
tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh.
Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei
1972 Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa
Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri menandai
pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor
departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.
2.Penulisan Huruf
a.Penulisan Huruf Kapital
Sudah kita ketahui sebelumnya
huruf kapital dalam sebuah kalimat sangat penting perannya contohnya
dalam penggunaan kata ganti orang, menulisan awal kalimat, nama daerah, nama
orang, kitap suci dll. Di sini saya akan memberikan contoh penggunaan huruf
kapitasl dalam sebuah kalimat
Ø Dalam menggunakan kata ganti Tuhan
sepert Dia, engkau
Contoh :
Dia yang tidak pernah tidur dan selalu menyayangi hamba-nya
Engkau adalah penguasa seluruh jagat raya ini
Ø Dalam menggunakan kata ganti gelar
kehormatan,keturunan
Contoh :
Haji Sulaiman Sukip
Nabi Adam
Diajeng Kusuma Wardani
Ø Dalam menulis nama jabatan
Contoh :
Walikota Depok
Kapten Patimura
Direktur PT. Indo Farma
Ø Nama diri dan lembaga yang terdiri
dari beberapa huruf
Contoh :
Muhammad Budi Santoso, Joyo Sunjoyo
Ø Nama lembaga
Contoh :
Lembaga Sandi Negara
Komisi Pemberantasan Kosupsi
b.Huruf Besar Dan Huruf Kapital
Seperti halnya nama Lembaga, judul
buku atau karangan kata-katanya harus diawali dengan huruf kapital. Kecuali
yang berupa kata tugas, berbeda dengan nama lembaga,judul buku atau nama
koran,harus di tulis dengan huruf tebal,apalgi ditulis dengan tangan kata-kata
yang merupakan judul buku ini harus di beri garis bawah:
Ø Penulisan Nama Buku atau Judul
Artikel
Contoh: Buku Pintar Berbahasa Indonesia
Sinbad Laksamana Laut
Ø Judul naskah buku atau naskah yang
di tulis menggunakan huruf Miring
Contoh : Buku Pintar Berbahasa Indonesia, Sinbad Laksamana Laut
3.
Penulisan Partikel dan Awalan
Penulisan Partikel dan Awalan yang
sesuai dengan EYD perlu di perhaikan penulisan kata atau partikel yang di
rangkaikan dan yg tidak di rangkaikan
Ø Kata awalan yang harus di tulis
serangkai yaitu adi-
Contoh : adijaya, adibusana
Ø Kata ‘antara’ ditulis terpisah
sedangkan kata ‘antar’ ditulis serangkai
Contoh: antar negara, antar kota
Ø Kata ‘maha’ apabila dirangkai
tululis serangkai
Contoh : Mahabijaksana, mahatahu, mahakuasa
Ø Kata ’pra’, ‘pasca’ ditulis
serangkai
Contoh : pascasarjana, prahara
Ø Kata ‘anti, ‘non’ ,’non’,
‘sub’,’poli’,’ultra’ ditulis serangkai
Contoh : antiradikal, nonformal, subunit,
ultralebar
Ø Gabungan dua kata yang diapit oleh
awalan dan akhiran di tulis serangkai
Contoh : ketidakmampuan, kelemahan
Ø Kata yang harus ditlis serangkai
adalah
Contoh : setidaknya,mungkinkah,bigaimana
4.Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang haus di tulis
dengan angka ada pula yang harus di tulis dengan huruf, bilangan yang
menunjukan tangal,tahun,bulan atau nomer h=rumah harus di tulis dengan angka
contohnya ‘Kami
telah menyumbangkan 250 kotak mie instan, 125 lembar selimut, dan uang sebesar
Rp1.500.000 kepada korban bencana alam di Aceh.’
Jumlah yang menunjuka jumlah dari
satu sampai sembilan ditulis dengan huruf seperti “Korban tsunami
Aceh dan sekitarnya mencapai lebih dari lima ribu orang” kecuali yang di tulis dala tabel dan grafik menggunakan
angka karena untuk memperjelas pembaca adlam memahami
5.Tanda Baca
Ø Tanda titik (.), di gunakan untuk
menandai berakhirnya kalimat
Contohnya :
Tomo Bermain futsal kemarin.
Tama memasak makanan yang sangat
lezat.
Ø Tanda koma (,) digunakan untuk
menandai adanya jeda
Contoh :
Indonesia ini sudah maju, tetapi
rakyatnya tidak mendukung kemajuan itu
Meskipun terjatuh, Andi tetap berusaha
demi mencapai cita-citanya
Ø Titik koma(;) digunakan untuk
memisahkan kalimat yang sejenis dan setara
Contoh : Aku mempunyai motor
berwarna merah ; Adik mempunyai motor berwarna biru
Digunakan untuk membatasi bagian
kalimat yang mengandung koma
Contih : Aku mempunyai motor,kulkas,
dan televisi ; sedang Adik bermain mempunyai raket, computer, dan kasur
Ø Titikdua(:)
Di pakai di akhir dari suatu
pernyataan yang diikuti dengan penjelasan dan rincian
Contoh :
Nama Makanan : Nasi Goreng, Seafood
Ø Tanda petik(“__“)
Tanda petik dalam sebuah tulisan
biasanya dicetak dengan huruf miring
Contoh :
“Lisa
tolong tetap disini !”
Ø
Tanda Hubung(-):
tanda yang digunakan
untuk menghubungkan kata-kata yang diulang,
Contoh:
Berkeping-keping
Terjatuh-jatuh
Digunakan untuk huruf-huruf dirangkaikan
dengan bilangan,
Contoh:
Ulang tahun ke-67
Abad ke-19
Digunakan juga untuk membatasi tanggal,
bulan dan tahun apabila semuanya ditulis angka,
Contoh:
Depok, 23-12-1999
Jakarta, 17-08-1945
Digunakan untuk menghubungkan awalan dan
akhiran tanda baca dalam bahasa asing,
Contoh:
Di-kick
Di-burn
6.Tanda baca lain
Tanda baca lain ada beberaoa macam
contohnya tanya(?), tanda seru(!), tanda kurung buka (),jurung siku([]),
tanda garis miring ,dan tanda penyingkat (‘)
Contoh:
penggunaan tanda tanya : Mungkinkah
aku akan menjadi orang yang berhasil ?
penggunaan tanda seru : Kamu harus
cepat bertindak !
penggunaan tanda kurung : ini ada
dalam hal (1) . (2) yang menyangkut tengtangmu
penggunaan tanda siku : Roni
men[j]erit ketika ada kecoa yang lewat di depannya
penggunaan garis miring : Jl. Cening
Ampe F9/01
penggunaan
tanda penyingkat : Aku pasti ‘kan menolongmu (‘kan: akan)